DAMPAK POLUSI
UDARA TERHADAP KESEHATAN
Udara
adalah salah satu elemen penunjang kehidupan di muka bumi. Tanpa udara, manusia
dan hewan tidak bisa bernafas, tumbuhan pun tidak bisa melakukan fotosintesis.
Pentingnya peran udara bagi kehidupan membuat kita harus menjaganya agar udara
kita tidak tercemar. Pencemaran udara bisa berdampak pada kelangsungan hidup di
ekosistem kita, oleh karena itu pengenalan seputar penyebab, dampak, dan
penanggulangan pencemaran udara mutlak perlu kita lakukan agar kelangsungan
generasi penerus kita di masa yang akan datang dapat tetap terjaga dan lestari.
Seperti
dikutip dari Wikipedia,
pengertian pencemaran udara adalah kehadiran substansi fisik, biologi, atau kimia di lapisan udara bumi
dalam jumlah yang bisa membahayakan kesehatan seluruh komponen biotik penyusun
ekosistem, mengganggu keindahan dan kenyamanan, dan merusak properti.
Pencemaran udara timbul akibat adanya sumber - sumber, pencemaran,
baik yang bersifat alami ataupun karena kegiatan manusia. Beberapa pengertian
gangguan fisik seperti pencemaran suara, pencemaran panas, pencemaran radiasi
dan pencemaran cahaya di anggap sebagai bagian dari pencemaran udara. Adapun
karena sifat alami udara yang bisa menyebar tanpa batasan ruang, membuat
dampak pencemaran udara bisa bersifat lokal, regional, maupun global.
1. Penyebab Pencemaran Udara
Secara
alami, udara di atmosfir bumi merupakan gabungan dari gas nitrogen (78%), gas
oksigen (21%), gas argon (sekitar 1 %), CO2 (0,0035 %) dan uap air (sekitar
0,01 %). Komposisi komponen gas penyusun atmosfer ini bisa mengalami perubahan
akibat polusi udara. Selain itu, beberapa penyebab pencemaran udara juga bisa
dijelaskan oleh daftar berikut:
- Asap cerobong pabrik dan knalpot kendaraan bermotor, asap rokok, pembakaran, atau kebakaran hutan, membebaskan CO2 dan CO ke udara.
- Asap vulkanik hasil dari aktivitas gunung berapi menebarkan partikel-partikel debu ke udara.
- Bahan radioaktif dari percobaan nuklir atau bom atom membebaskan partikel-partikel debu radioaktif ke udara.
- Asap pembakaran batu bara dari pembangkit listrik membebaskan partikel nitrogen oksida (NO2), dan oksida sulfur (SO2).
- Chloro Fluoro Carbon (CFC) dari kebocoran mesin pendingin, kulkas, dan AC mobil.
2. Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran
udara menimbulkan banyak dampak merugikan. Dampak pencemaran udara tersebut
misalnya :
- Menurunkan kualitas udara untuk penafasan semua organisme, terutama manusia sehingga akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat.
- Asap kebakaran hutan menyebabkan gangguan iritasi dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
- Menyebabkan terjadinya keracunan akibat pengikatan CO2 hasil dari pencemaran udara.
- Menyebabkan kebocoran lapisan ozon sehingga membuat keseimbangan ekosistem jadi terganggu akibat efek rumah kaca.
- Meningkatkan potensi penyakit kanker kulit, mata, dan katarak.
- Menyebabkan hujan asam karena oksida belerang dan oksida nitrogen hasil pembakaran batu bara yang ada ke udara bereaksi dengan uap air membentuk awan asam (asam sulfat, asam nitrat).
3. Pencegahan dan Penanggulangan
Menimbang
pada penyebab pencemaran udara dan dampak yang ditimbulkannya, kita sebagai
khalifah di muka bumi tentu perlu untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan
pencemaran udara yang terjadi agar keberlangsungan kehidupan dimuka bumi ini
dapat tetap terjaga. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah
dampak pencemaran udara tersebut misalnya
- Dengan membuat jalur hijau berupa penanaman pohon-pohon di kota-kota besar agar CO2 sebagai salah satu bahan pencemaran udara dapat terserap kembali melalui daur oksigen dan fotosintesis.
- Mengurangi penggunaan minyak bumi dan bahan bakar fosil pada industri, pembangkit listrik, dan rumah tangga untuk mengurangi jumlah limbah udara yang terlepas ke atmosfer.
- Memanfaatkan energi alternatif yang ramah lingkungan, seperti biogas, energi surya, atau energi panas bumi.
- Melakukan pengawasan lebih ketat di wilayah hutan yang rawan terbakar.
- Melarang warga membakar hutan saat melakukan land clearing lahan pertanian.
- Tidak melakukan percobaan nuklir secara masif untuk mengurangi pencemaran radioaktif.